Kamis, 11 Desember 2014

EKSISTENSI POLAIR POLDA JAMBI DALAM MENDUKUNG INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM

By AKBP DADANG DJOKO KARYANTO, SH,SIP,MH.











EKSISTENSI POLAIR POLDA JAMBI
DALAM MENDUKUNG INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM

Indonesia Negara Maritim
Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia yang memiliki bentang laut sangat luas dengan ribuan pulau besar dan kecil. Jumlah pulaunya lebih dari 13.000 pulau dan mencakup wilayah sepanjang 3.000 mil laut dari Sabang sampai Merauke. Luas perairan Indonesia, mencapai 5,8 juta Km² atau 77% dari seluruh wilayah Indonesia. Dengan wilayah perairan yang sangat luas tersebut, Indonesia memiliki potensi sumber daya laut dan pesisir yang sangat besar seperti sumber daya perikanan, terumbu karang, mangrove, karang dan sebagainya yang apabila dikelola dengan baik dapat memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian negara untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Letak geografis Indonesia sangat strategis sebagai penghubung dua perairan bebas yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik melalui alur pelayaran yang dikenal dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Hal ini menjadikan Indonesia memiliki peran penting dalam pelayaran Internasional.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini menjadikan potensi laut Indonesia sebagai prioritas untuk dimanfaatkan bagi kemakmuran dan kemajuan bangsa. Pengelolaan sumber daya laut yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal menjadi titik fokus perhatian pemerintah temasuk didalamnya mengamankan potensi yang sangat besar dari negara-negara yang selama ini bebas mengambil sumber daya laut Indonesia. Sejak awal pemerintahannya, Presiden Joko Widodo memiliki visi menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Apa dan bagaimana mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim ?

-2-
Tiga Elemen Poros Maritim
Poros Maritim terdiri dari 3 (tiga) elemen yang menjadi dasar atau pondasi yaitu : Pertama, poros maritim dapat dilihat sebagai sebuah visi atau cita-cita, dalam konteks ini gagasan poros maritim merupakan sebuah seruan besar untuk kembali ke jati diri Indonesia atau identitas nasional sebagai sebuah negara kepulauan, yang diharapkan akan terwujud dalam bentuk Indonesia sebagai kekuatan maritim yang bersatu (unity), sejahtera (prosperity), dan berwibawa (dignity). Kedua, poros maritim juga dapat dipahami sebagai sebuah doktrin, yang memberi arahan mengenai tujuan bersama (a sense of common purpose). Doktrin ini menekankan realitas geografis, geostrategis, dan geoekonomi Indonesia yang ikut mempengaruhi dinamika di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Ketiga, gagasan operasional poros maritim untuk mewujudkan rencana pembangunan ”tol laut” guna menjamin konektivitas antarpulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, pembangunan pelabuhan, perbaikan transportasi laut, serta fokus pada keamanan maritim, mencerminkan keseriusan dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Dengan kata lain, gagasan poros maritim juga bagian penting dari agenda pembangunan nasional.

Lima pilar strategi Indonesia sebagai poros maritim.
Untuk mewujudkan visi poros maritim tersebut, pemerintah telah merumuskan strategi yang disebut sebagai Lima Pilar Strategi Indonesia sebagai poros maritim yaitu :
Pertama, membangun kembali budaya maritim Indonesia. Sebagai negara yang terdiri dari 13 ribu lebih pulau, bangsa Indonesia harus menyadari dan melihat dirinya sebagai bangsa yang identitasnya, kemakmurannya, dan masa depannya sangat ditentukan oleh bagaimana kita mengelola samudera.
-3-
Kedua, komitmen untuk menjaga dan mengelola sumber daya laut, dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut, melalui pengembangan industri perikanan, dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
Ketiga, komitmen untuk mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, dengan membangun Tol Laut, pelabuhan laut dalam, logistic dan industri perkapalan serta pariwisata maritim.
Keempat, diplomasi maritim yang mengajak semua mitra-mitra Indonesia untuk bekerja sama di bidang kelautan.
Kelima, sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudera, Indonesia memiliki kewajiban untuk membangun kekuatan pertahanan maritim.

Kejahatan di wilayah perairan Indonesia
Berbagai bentuk gangguan kamtibmas dari skala terendah sampai dengan skala tertinggi menimbulkan dampak yang berspektrum luas di berbagai bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan. Potensi kerawanan yang dapat terjadi di wilayah perairan terutama berkaitan dengan kerugian kekayaan Negara. Polri membagi golongan kejahatan ke dalam 4 (empat) jenis yaitu : kejahatan konvensional seperti penganiayaan, premanisme, pemerasan, perjudian, pencurian dan lain-lain; kejahatan transnational seperti terorisme, trafficking in persons, money laundering, sea piracy and armed robbery at sea, arms smuggling, cyber crime and international economic crime, kejahatan terhadap kekayaan negara seperti korupsi, illegal logging, illegal fishing, illegal minning, penyelundupan, penggelapan pajak, penyalahgunaan BBM, dan lain-lain serta kejahatan yang berimplikasi kontijensi seperti SARA, separatisme, konflik horizontal dan vertikal serta unjuk rasa anarkis.
-4-
Penegakan hukum melalui tindakan pemberantasan terhadap kejahatan di wilayah perairan baik terhadap kekayaan negara atau kejahatan transnasional merupakan wujud nyata penyelamatan kekayaan negara dalam membangun iklim persaingan usaha maupun investasi yang sehat pada akhirnya akan bermuara pada meningkatnya kemakmuran rakyat dan citra Indonesia di dunia Internasional

Keberadaan Kepolisian Perairan
Sesuai dengan Surat Order Kepala Jawatan Kepolisian Negara  RI No. 48 tanggal 1 September 1950  dibentuklah alat Polisi Khusus yg  disebut Polair dengan tugas memberantas penyelundupan dan penegakan hukum di wilayah perairan RI dengan dilengkapi 1 buah kapal “Angklung” dengan beberapa motor boat. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Mendagri Nomor : 4/2/28/UM tanggal 13 Maret 1951 dan  No. 4/2/31/UM  tanggal 14 Maret 1951 terhitung mulai tanggal 1 Desember 1950 Kepolisian Perairan ditegaskan resmi  menjadi salah satu bagian Organisasi Jawatan Kepolisian Negara RI dan tanggal 1 Desember 1950 ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun Korps Polisi Perairan dan Udara (POLAIRUD) dengan Komandan Korps saat itu adalah Komisaris Polisi TK I R.P. Sudarsono.
Sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang semakin dinamis Kepolisian Perairan berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negara. Kesatuan Polair mengalami perubahan Struktur Organisasi demi mengikuti perubahan dan tuntutan masyarakat akan kamtibmas di wilayah perairan. Seiring Reformasi Birokrasi Polri berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2010 Ditpolair Polri dimekarkan dengan perombakan Struktur Organisasi ditandai adanya penambahan Struktur Organisasi yang mengurusi kerjasama dengan masyarakat dan dinas / instansi terkait maka lengkaplah fungsional dalam tubuh Kepolisian Perairan sesuai tugasnya dalam memelihara kamtibmas di wilayah perairan Indonesia.
-5-
Kepolisian Perairan Polda Jambi
Dalam rangka menciptakan kamtibmas yang kondusif di wilayah perairan Polda Jambi, Direktorat Kepolisian Perairan Polda Jambi menyelenggarakan fungsi Polair yang meliputi patroli, TPTKP di perairan, SAR, Binmas Pantai, serta bantuan tranportasi kepolisian di perairan. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut Ditpolair Polda Jambi didukung oleh 6 (enam) Markas Unit Patroli Polair Polda Jambi yang tersebar di wilayah perairan Provinsi Jambi yaitu Markas Angso Duo di Kota Jambi, Markas Suak Kandis di Muaro Jambi, Markas Nipah Panjang dan Markas Kampung Laut di Tanjab Timur, Markas Kuala Tungkal di Tanjab Barat serta Markas Danau Kerinci di Kabupaten Kerinci dengan Kapal berjumlah 12 (dua belas) unit yang terdiri dari 8 unit Kapal Type C2 dan 4 unit Kapal Type C3 serta 12 unit Rubber Boat. Dalam pelaksanaan tugas kepolisian perairan di kewilayahan didukung oleh 2 (dua) Satuan Polair Polres yaitu Satpolair Polres Tanjab Barat dan Satpolair Polres Tanjab Timur dengan kekuatan 1 unit Kapal Type C2, 6 unit Kapal Type C3 dan 1 unit Rubber Boat. Juga terdapat 1 Kapal BKO dari Direktorat Polair Baharkam Polri jenis C1.
Dalam rangka mendukung visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim, Direktorat Polair Polda Jambi telah melakukan berbagai upaya yang berpedoman pada program dan kebijakan Direktorat Polair Baharkam Polri dan Polda Jambi yaitu :
1.     Melaksanakan program sambang desa dengan mengunjungi dan melakukan pembinaan terhadap masyarakat pesisir pantai dan nelayan dengan titik berat pada menjalin kemitraan antara Polisi dengan masyarakat.
2.     Melaksanakan patroli di wilayah perairan untuk mengantisipasi tindak kejahatan dan pelanggaran yang terjadi di perairan.
3.     Melaksanakan pengawalan terhadap kapal-kapal niaga yang berpotensi menjadi sasaran tindak kejahatan sea piracy, perompakan dan penggelapan muatan.
-6-
4.     Melakukan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana illegal fishing, illegal logging, people smugggling, penyelundupan, narkotika, penyelundupan BBM, kecelakaan perairan dan pelanggaran pelayaran.
5.     Melaksanakan perbantuan SAR baik terhadap korban kecelakaan perairan maupun bencana alam.
6.     Melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait untuk meningkatkan sinergitas polisional dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah perairan.
Dalam rangka HUT Polairud Ke-64 Tahun 2014 dengan  tema "Melalui Kegiatan Binkamtibmas Pesisir dan Nelayan Polairud Siap Memantapkan Kambtibmas Guna Mendukung Strategi Poros Maritim”, Ditpolair Polda Jambi melaksanakan beberapa kegiatan yang difokuskan pada kegiatan bakti sosial sebagai wujud sumbangsih Ditpolair Polda Jambi kepada masyarakat yang selama ini sudah banyak membantu dan bekerjasama dalam pelaksanaan tugas-tugas kepolisian perairan yaitu :
1.    Melaksanakan pengobatan dan operasi gratis bekerjasama dengan Kapal Rumah Sakit Apung dr. Lie Dharmawan di Dermaga Marina Kuala Tungkal Kabupaten Tanjab Barat pada tanggal 29 Oktober s.d 4 November 2014.
2.    Melaksanakan sunatan massal terhadap 50 (lima puluh) anak tidak mampu pada tanggal 26 November 2014 di Mako Ditpolair Polda Jambi.
3.    Melaksanakan donor darah dengan hasil 177 kantong darah bekerjasama dengan PMI Kota Jambi pada tanggal 26 November 2014 di Mako Ditpolair Polda Jambi.
Semoga dengan bertambahnya usia Polairud dapat lebih meningkatkan pengabdiannya kepada bangsa, negara dan masyarakat Indonesia.

Jayalah Polair....” Arnavat Darpha Mahe ”...Karena di laut kami bangga.

1 komentar:

  1. semangat Komandan..
    sukses terus..
    Arnavat Darpha Mahe...

    BalasHapus