By AKBP DADANG DJOKO KARYANTO,
SH,SIP,MH.
EKSISTENSI POLAIR
POLDA JAMBI
DALAM MENDUKUNG
INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM
Indonesia Negara
Maritim
Indonesia
merupakan negara maritim terbesar di dunia yang memiliki bentang laut sangat
luas dengan ribuan pulau besar dan kecil. Jumlah pulaunya lebih dari 13.000 pulau
dan mencakup wilayah sepanjang 3.000 mil laut dari Sabang sampai Merauke. Luas
perairan Indonesia, mencapai 5,8 juta Km² atau 77% dari seluruh wilayah
Indonesia. Dengan wilayah perairan yang sangat luas tersebut, Indonesia
memiliki potensi sumber daya laut dan pesisir yang
sangat besar seperti
sumber daya perikanan, terumbu karang, mangrove, karang dan sebagainya yang apabila dikelola dengan baik dapat memberikan kontribusi yang sangat besar
bagi perekonomian negara untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Letak geografis Indonesia sangat strategis
sebagai penghubung dua perairan bebas yaitu Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik melalui alur pelayaran yang dikenal dengan Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI). Hal ini menjadikan Indonesia memiliki peran penting dalam
pelayaran Internasional.
Pemerintahan
Presiden Joko Widodo saat ini menjadikan potensi laut Indonesia sebagai
prioritas untuk dimanfaatkan bagi kemakmuran dan kemajuan bangsa. Pengelolaan sumber daya laut yang selama ini
belum dimanfaatkan secara maksimal menjadi titik fokus perhatian pemerintah
temasuk didalamnya mengamankan potensi yang sangat besar dari negara-negara
yang selama ini bebas mengambil sumber daya laut Indonesia. Sejak awal pemerintahannya, Presiden Joko Widodo memiliki visi
menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Apa dan bagaimana mewujudkan Indonesia
sebagai poros maritim ?
-2-
Tiga Elemen Poros Maritim
Poros Maritim terdiri dari 3 (tiga) elemen yang menjadi dasar atau pondasi
yaitu : Pertama, poros maritim dapat dilihat
sebagai sebuah visi atau cita-cita, dalam konteks ini gagasan poros maritim
merupakan sebuah seruan besar untuk kembali ke jati diri Indonesia atau
identitas nasional sebagai sebuah negara kepulauan, yang diharapkan akan terwujud dalam bentuk Indonesia sebagai kekuatan
maritim yang bersatu (unity),
sejahtera (prosperity),
dan berwibawa (dignity). Kedua,
poros maritim juga dapat dipahami sebagai sebuah
doktrin, yang memberi arahan mengenai tujuan bersama (a sense of common purpose).
Doktrin ini menekankan realitas geografis, geostrategis, dan geoekonomi
Indonesia yang ikut mempengaruhi dinamika di Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik. Ketiga, gagasan operasional poros maritim untuk mewujudkan
rencana pembangunan ”tol laut” guna menjamin
konektivitas antarpulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan,
pembangunan pelabuhan, perbaikan transportasi laut, serta fokus pada keamanan
maritim, mencerminkan keseriusan dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros
maritim dunia. Dengan kata lain, gagasan poros maritim juga bagian penting dari
agenda pembangunan nasional.
Lima pilar
strategi Indonesia sebagai poros maritim.
Untuk
mewujudkan visi poros maritim tersebut, pemerintah telah merumuskan strategi
yang disebut sebagai Lima Pilar Strategi Indonesia sebagai poros maritim yaitu
:
Pertama, membangun kembali budaya maritim Indonesia. Sebagai negara yang terdiri
dari 13 ribu lebih pulau, bangsa Indonesia harus menyadari dan melihat dirinya
sebagai bangsa yang identitasnya, kemakmurannya, dan masa depannya sangat
ditentukan oleh bagaimana kita mengelola samudera.
-3-
Kedua, komitmen untuk menjaga dan mengelola sumber daya laut, dengan fokus
membangun kedaulatan pangan laut, melalui pengembangan industri perikanan,
dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
Ketiga, komitmen untuk mendorong pengembangan infrastruktur dan
konektivitas maritim, dengan membangun Tol Laut, pelabuhan laut dalam, logistic
dan industri perkapalan serta pariwisata maritim.
Keempat, diplomasi maritim yang mengajak semua mitra-mitra Indonesia untuk
bekerja sama di bidang kelautan.
Kelima, sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudera, Indonesia
memiliki kewajiban untuk membangun kekuatan pertahanan maritim.
Kejahatan di wilayah
perairan Indonesia
Berbagai bentuk gangguan kamtibmas dari skala terendah
sampai dengan skala tertinggi menimbulkan dampak yang berspektrum luas di berbagai bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya dan
keamanan. Potensi kerawanan yang dapat terjadi
di wilayah perairan terutama berkaitan dengan kerugian kekayaan Negara. Polri membagi golongan kejahatan ke dalam 4 (empat)
jenis yaitu : kejahatan konvensional
seperti penganiayaan, premanisme, pemerasan, perjudian, pencurian dan lain-lain;
kejahatan transnational seperti terorisme,
trafficking in persons, money laundering,
sea piracy and armed robbery at sea, arms smuggling, cyber crime and
international economic crime, kejahatan terhadap kekayaan negara seperti
korupsi, illegal logging, illegal
fishing, illegal minning, penyelundupan, penggelapan pajak, penyalahgunaan
BBM, dan lain-lain serta kejahatan yang berimplikasi kontijensi seperti SARA,
separatisme, konflik horizontal dan vertikal serta unjuk rasa anarkis.
-4-
Penegakan hukum melalui tindakan pemberantasan terhadap kejahatan di
wilayah perairan baik terhadap kekayaan negara atau kejahatan transnasional
merupakan wujud nyata penyelamatan kekayaan negara dalam membangun iklim
persaingan usaha maupun investasi yang sehat pada akhirnya akan bermuara pada
meningkatnya kemakmuran rakyat dan citra Indonesia di dunia Internasional
Keberadaan
Kepolisian Perairan
Sesuai dengan Surat Order Kepala Jawatan Kepolisian Negara RI No. 48 tanggal 1 September 1950 dibentuklah alat Polisi Khusus yg disebut Polair
dengan tugas memberantas penyelundupan dan penegakan hukum di wilayah perairan
RI dengan dilengkapi 1 buah kapal “Angklung” dengan beberapa motor boat.
Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Mendagri Nomor : 4/2/28/UM tanggal 13
Maret 1951 dan No. 4/2/31/UM tanggal 14 Maret 1951 terhitung mulai tanggal
1 Desember 1950 Kepolisian Perairan ditegaskan resmi menjadi salah satu bagian Organisasi Jawatan
Kepolisian Negara RI dan tanggal 1 Desember 1950 ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun Korps Polisi Perairan dan Udara (POLAIRUD) dengan Komandan Korps saat itu
adalah Komisaris Polisi TK I R.P. Sudarsono.
Sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang semakin dinamis
Kepolisian Perairan berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada bangsa dan
negara. Kesatuan Polair mengalami perubahan Struktur Organisasi demi mengikuti
perubahan dan tuntutan masyarakat akan kamtibmas di wilayah perairan. Seiring Reformasi Birokrasi Polri berdasarkan Peraturan Kapolri
Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2010 Ditpolair Polri
dimekarkan dengan perombakan Struktur Organisasi ditandai adanya penambahan
Struktur Organisasi yang mengurusi kerjasama dengan masyarakat dan dinas / instansi terkait maka lengkaplah fungsional
dalam tubuh Kepolisian Perairan sesuai tugasnya dalam memelihara kamtibmas di
wilayah perairan Indonesia.
-5-
Kepolisian
Perairan Polda Jambi
Dalam rangka menciptakan kamtibmas yang kondusif di
wilayah perairan Polda Jambi, Direktorat Kepolisian Perairan Polda Jambi menyelenggarakan
fungsi Polair yang meliputi patroli, TPTKP di perairan, SAR, Binmas Pantai, serta
bantuan tranportasi kepolisian di perairan. Untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut Ditpolair Polda Jambi didukung
oleh 6 (enam) Markas Unit
Patroli Polair
Polda Jambi yang tersebar di wilayah
perairan Provinsi Jambi yaitu Markas Angso Duo di Kota Jambi, Markas Suak
Kandis di Muaro Jambi, Markas Nipah Panjang dan Markas Kampung Laut di Tanjab
Timur, Markas Kuala Tungkal di Tanjab Barat serta Markas Danau Kerinci di
Kabupaten Kerinci dengan Kapal berjumlah 12 (dua
belas) unit yang terdiri dari 8 unit Kapal Type C2 dan 4 unit Kapal Type C3
serta 12 unit Rubber Boat. Dalam
pelaksanaan tugas kepolisian perairan di kewilayahan didukung oleh 2 (dua) Satuan
Polair Polres yaitu Satpolair Polres Tanjab Barat dan Satpolair Polres Tanjab
Timur dengan kekuatan 1 unit Kapal Type C2, 6 unit Kapal Type C3
dan 1 unit Rubber Boat.
Juga terdapat 1 Kapal BKO dari Direktorat Polair Baharkam Polri jenis C1.
Dalam rangka mendukung visi pemerintah
menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim, Direktorat Polair Polda Jambi telah
melakukan berbagai upaya yang berpedoman pada program dan kebijakan Direktorat
Polair Baharkam Polri dan Polda Jambi yaitu :
1. Melaksanakan program sambang desa dengan mengunjungi dan melakukan
pembinaan terhadap masyarakat pesisir pantai dan nelayan dengan titik berat
pada menjalin kemitraan antara Polisi dengan masyarakat.
2. Melaksanakan patroli di wilayah perairan untuk mengantisipasi tindak
kejahatan dan pelanggaran yang terjadi di perairan.
3. Melaksanakan pengawalan terhadap kapal-kapal niaga yang berpotensi menjadi
sasaran tindak kejahatan sea piracy,
perompakan dan penggelapan muatan.
-6-
4. Melakukan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana illegal fishing, illegal logging, people
smugggling, penyelundupan, narkotika, penyelundupan BBM, kecelakaan
perairan dan pelanggaran pelayaran.
5. Melaksanakan perbantuan SAR baik terhadap korban kecelakaan perairan maupun
bencana alam.
6. Melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait untuk meningkatkan
sinergitas polisional dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban di
wilayah perairan.
Dalam rangka HUT Polairud Ke-64 Tahun 2014 dengan tema "Melalui Kegiatan Binkamtibmas
Pesisir dan Nelayan Polairud Siap Memantapkan Kambtibmas Guna Mendukung
Strategi Poros Maritim”, Ditpolair Polda Jambi melaksanakan beberapa
kegiatan yang difokuskan pada kegiatan bakti sosial sebagai wujud sumbangsih
Ditpolair Polda Jambi kepada masyarakat yang selama ini sudah banyak membantu
dan bekerjasama dalam pelaksanaan tugas-tugas kepolisian perairan yaitu :
1. Melaksanakan pengobatan dan operasi gratis bekerjasama dengan Kapal Rumah
Sakit Apung dr. Lie Dharmawan di Dermaga Marina Kuala Tungkal Kabupaten Tanjab
Barat pada tanggal 29 Oktober s.d 4 November 2014.
2. Melaksanakan sunatan massal terhadap 50 (lima puluh) anak tidak mampu pada
tanggal 26 November 2014 di Mako Ditpolair Polda Jambi.
3. Melaksanakan donor darah dengan hasil 177 kantong darah bekerjasama dengan
PMI Kota Jambi pada tanggal 26 November 2014 di Mako Ditpolair Polda Jambi.
Semoga dengan bertambahnya usia Polairud dapat lebih meningkatkan
pengabdiannya kepada bangsa, negara dan masyarakat Indonesia.
Jayalah
Polair....” Arnavat Darpha Mahe
”...Karena di laut kami bangga.
semangat Komandan..
BalasHapussukses terus..
Arnavat Darpha Mahe...